LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
DISUSUN OLEH
:
·
ANDITA EKA
MEILIANA ( 20212805 )
·
ARIKA
PRILIANI ( 21210093 )
·
DINI DEVANI
BALFAS ( 22212194 )
·
FARIZ RAFI
SIDQI ( 22212787 )
·
TIERA ALTA
MEILANI ( 27212379 )
1EBO8 ATA
2012/2013
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2012
Latar Belakang
Laju pertumbuhan penduduk
merupakan permasalahan krusial yang dihadapi oleh negara-negara berkembang di
dunia, khususnya negara-negara berpenduduk besar dan padat. Hal ini disebabkan
oleh keterbatasan data dasar yang diperoleh mengenai jumlah kelahiran, sehingga
diperlukan berbagai upaya yang berkesinambungan untuk menurunkan laju
pertumbuhan penduduk. Indonesia sebagai suatu negara yang sedang berkembang
dengan penduduk terbesar nomor empat di dunia, juga menghadapi persoalan yang
serupa.
Laju pertumbuhan penduduk di
Indonesia senantiasa mengalami
peningkatan. Hal ini tercermin dari hasil sensus penduduk 2010,
Indonesia menunjukkan gejala ledakan
penduduk. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 tercatat 237,6 juta jiwa dengan
laju pertumbuhan 1,49 persen pertahun,
sementara pada tahun 2008 masih tercatat 288,53 juta jiwa. Laju
pertumbuhan penduduk ini jika tetap pada
angka itu, pada 2045 jumlah penduduk Indonesia
diperkirakan mencapai 450 juta jiwa. Peningkatan penduduk yang tinggi
ini akan mengakibatkan permasalahan jika
tidak dikendalikan (BKKBN, 2010).
Definisi dari laju pertumbuhan
penduduk itu sendiri adalah Angka
yang menunjukan tingkat pertambahan penduduk
pertahun dalam jangka waktu tertentu. Angka ini dinyatakan sebagai
persentase dari penduduk
dasar. Laju pertumbuhan
penduduk dapat dihitung menggunakan tiga metode,
yaitu aritmatik, geometrik, dan
eksponesial. Metode yang paling
sering digunakan di BPS adalah metode geometrik.
ISI
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai
perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu
unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua
spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara
informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan
untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Dalam
demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil
dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada
perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase
jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan
dalam rumus: P = Poekt
Cara
yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan
nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase
populasi ketika dimulainya periode.
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk indonesia adalah sebagai
berikut:
1.
Kelahiran
2.
Kematian
3.
perpindahan penduduk(migrasi)
Migrasi
ada dua,migrasi yang dapat menambah jumlah penduduk disebut migrasi
masuk(imigrasi),dan yang dapat mengurangi jumlah penduduk disebut imigrasi
keluar(emigrasi).
a.
Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada
beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung
kelahiran (pro natalitas) Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas)
antara lain:
·
Kawin pada usia muda, karena
ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
·
Anak dianggap sebagai sumber
tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
·
Anggapan bahwa banyak anak
banyak rejeki.
·
Anak menjadi kebanggaan bagi
orang tua.
·
Anggapan bahwa penerus
keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang
akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro natalitas
mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar. Faktor-faktor
penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
·
Adanya program keluarga
berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
·
Adanya ketentuan batas usia
menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal
berusia 19 tahun.
·
Anggapan anak menjadi beban
keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
·
Adanya pembatasan tunjangan
anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke –
2.
·
Penundaaan kawin sampai
selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
b.
Kematian (Mortalitas)
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk.
Banyaknya angka kematian sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung kematian(pro mortalitas) dan faktor
penghambat kematian (anti mortalitas)
1. Faktor pendukung kematian(pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang
termasuk faktor ini adalah:
§ Sarana kesehatan yang kurang memadai.
§ Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan
§ Terjadinya berbagai bencana alam
§ Terjadinya peperangan
§ Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
§ Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
2.
faktor penghambat
kematian(anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian
rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
§ Lingkungan hidup sehat.
§ Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
§ Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh
orang lain.
§ Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
Masalah
kependudukan sangat mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan suatu daerah
dan Negara sehingga di Tahun mendatang Pemerintah dapat mengambil langkah –
langkah atau tindakan yang akan dilaksanakan ditahun-tahun berikutnya dalam
mengatasi pertumbuhan penduduk, sehingga terciptanya penduduk yang berpotensi
dan sejahtera. Perumahan dan permukiman juga menghadapi permasalahan dinamika
penduduk, Pertama, perkembangan penduduk perkotaan melebihi laju pertumbuhan
penduduk tingkat nasional dan pertumbuhan penduduk perkotaan tidak merata, ada
daerah yang pertumbuhan penduduk kotanya sangat tinggi, tetapi ada juga bagian
kawasan kota penduduknya mengalami penurunan. Kedua, ternyata laju pertumbuhan
rumah tangga lebih tinggi dari pada laju pertumbuhan penduduk, antara lain
jumlah penduduk per rumah tangga makin mengecil.
Kesimpulan
Hasil analisis menunjukkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah kelahiran,
kematian, dan perpindahan penduduk(migrasi). Hasil proyeksi menunjukkan bahwa
jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat
yaitu dari 205,1 juta pada tahun 2000
menjadi 273,2 juta pada tahun 2025
Perumahan
dan permukiman juga menghadapi permasalahan dinamika penduduk, Pertama,
perkembangan penduduk perkotaan melebihi laju pertumbuhan penduduk tingkat
nasional dan pertumbuhan penduduk perkotaan tidak merata, ada daerah yang
pertumbuhan penduduk kotanya sangat tinggi, tetapi ada juga bagian kawasan kota
penduduknya mengalami penurunan. Kedua, ternyata laju pertumbuhan rumah tangga
lebih tinggi dari pada laju pertumbuhan penduduk, antara lain jumlah penduduk
per rumah tangga makin mengecil.
No comments:
Post a Comment