Monday, May 13, 2013

"terkadang cara membalas terbaik justru dengan tidak membalas"

td pagi ketika sedang ol fb secara tidak sengaja ada teman sayan yg me-like fanpage Tere-Liye. TereLiye adalah salah satu penulis novel yang saya kagumi karya-karyanya. Ada sebuah kutipan dr novelnya yg berjudul "Ayahku (bukan) pembohong". Kutipannya begini,

"terkadang cara membalas terbaik justru dengan tidak membalas"
Menarik. Terkadang banyak orang yang terlalu merasa tersakiti padahal boleh jadi itu hanya sekadar perasaannya. Lalu, mereka dengan berbagai cara berusaha untuk membalas dendam perbuatan tak mengenakan yang dilakukan orang lain padanya.

Mengapa harus ada balas membalas? Bukankah dendam itu buruk? Bukankah dendam dapat membakar seluruh kenangan manis yg pernah terajut? Tidak adakah solusi terbaik utk menyelesaikan masalah dengan kepala yang dingin walaupun di hati terasa panas?

Tak semua yg tak terucap tak dpt didengar. Terkadang mungkin kita belum tahu maknanya. Terkadang hati kita harus lebih peka dibandingkan telinga kita. Karena diam juga salah satu bentuk komunikasi. Diam bukan berarti kalah, karena ini bukan perihal siapa juaranya. Ini adalah sejauh mana kita tetap jernih menyikapi masalah yang terjadi.

Percayalah setiap masalah akan mendewasakan dirimu. Jangan arogan. Jika kau bersikap sama terhadap orang yang menyakitimu, berarti kau tak jauh beda dengannya.

Seperti kutipan diatas, terkadang cara membalas terbaik justru dengan tidak membalas. Percayalah kau akan menjadi orang yang arif tanpa harus membalas dengan keburukan. Tetaplah berbuat baik sekalipun terhadap orang yang menyakitimu :)








No comments:

Post a Comment