Saturday, June 29, 2013

tugas 2 softskill kelompok 2



LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK

Description: C:\Users\Acer\Downloads\download.jpg

DISUSUN OLEH     :
·        ANDITA EKA MEILIANA ( 20212805 )
·        ARIKA PRILIANI ( 21210093 )
·        DINI DEVANI BALFAS ( 22212194 )
·        FARIZ RAFI SIDQI ( 22212787 )
·        TIERA ALTA MEILANI ( 27212379 )

                                                            1EBO8 ATA 2012/2013





FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2012






Latar Belakang
Laju pertumbuhan penduduk merupakan permasalahan krusial yang dihadapi oleh negara-negara berkembang di dunia, khususnya negara-negara berpenduduk besar dan padat. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan data dasar yang diperoleh mengenai jumlah kelahiran, sehingga diperlukan berbagai upaya yang berkesinambungan untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk. Indonesia sebagai suatu negara yang sedang berkembang dengan penduduk terbesar nomor empat di dunia, juga menghadapi persoalan yang serupa.
Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia senantiasa mengalami  peningkatan. Hal ini tercermin dari hasil sensus penduduk 2010, Indonesia  menunjukkan gejala ledakan penduduk. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 tercatat 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan 1,49 persen pertahun,  sementara pada tahun 2008 masih tercatat 288,53 juta jiwa. Laju pertumbuhan  penduduk ini jika tetap pada angka itu, pada 2045 jumlah penduduk Indonesia  diperkirakan mencapai 450 juta jiwa. Peningkatan penduduk yang tinggi ini  akan mengakibatkan permasalahan jika tidak dikendalikan (BKKBN, 2010).
Definisi dari laju pertumbuhan penduduk itu sendiri adalah Angka  yang  menunjukan  tingkat pertambahan  penduduk  pertahun dalam jangka waktu tertentu. Angka ini dinyatakan  sebagai  persentase  dari penduduk dasar.  Laju  pertumbuhan  penduduk  dapat dihitung  menggunakan tiga  metode,  yaitu aritmatik,  geometrik,  dan  eksponesial. Metode  yang  paling  sering  digunakan  di BPS adalah metode geometrik.


ISI
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
                Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam rumus: P = Poekt
                Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk indonesia adalah sebagai berikut:
1.       Kelahiran
2.       Kematian
3.       perpindahan penduduk(migrasi)
Migrasi ada dua,migrasi yang dapat menambah jumlah penduduk disebut migrasi masuk(imigrasi),dan yang dapat mengurangi jumlah penduduk disebut imigrasi keluar(emigrasi).
a.       Kelahiran (Natalitas)
                Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas) Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
·         Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
·         Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
·         Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
·         Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
·         Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
                Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar. Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
·         Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
·         Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
·         Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
·         Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
·         Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.

b.      Kematian (Mortalitas) Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk.
                Banyaknya angka kematian sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung kematian(pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
1.       Faktor pendukung kematian(pro mortalitas)     
       Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
§  Sarana kesehatan yang kurang memadai.
§  Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
§  Terjadinya berbagai bencana alam
§  Terjadinya peperangan
§  Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
§  Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.

2.       faktor penghambat kematian(anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
§  Lingkungan hidup sehat.
§  Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
§  Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
§  Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
Masalah kependudukan sangat mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan suatu daerah dan Negara sehingga di Tahun mendatang Pemerintah dapat mengambil langkah – langkah atau tindakan yang akan dilaksanakan ditahun-tahun berikutnya dalam mengatasi pertumbuhan penduduk, sehingga terciptanya penduduk yang berpotensi dan sejahtera. Perumahan dan permukiman juga menghadapi permasalahan dinamika penduduk, Pertama, perkembangan penduduk perkotaan melebihi laju pertumbuhan penduduk tingkat nasional dan pertumbuhan penduduk perkotaan tidak merata, ada daerah yang pertumbuhan penduduk kotanya sangat tinggi, tetapi ada juga bagian kawasan kota penduduknya mengalami penurunan. Kedua, ternyata laju pertumbuhan rumah tangga lebih tinggi dari pada laju pertumbuhan penduduk, antara lain jumlah penduduk per rumah tangga makin mengecil.



Kesimpulan
Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk(migrasi). Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1  juta pada tahun 2000 menjadi 273,2 juta pada tahun 2025
                Perumahan dan permukiman juga menghadapi permasalahan dinamika penduduk, Pertama, perkembangan penduduk perkotaan melebihi laju pertumbuhan penduduk tingkat nasional dan pertumbuhan penduduk perkotaan tidak merata, ada daerah yang pertumbuhan penduduk kotanya sangat tinggi, tetapi ada juga bagian kawasan kota penduduknya mengalami penurunan. Kedua, ternyata laju pertumbuhan rumah tangga lebih tinggi dari pada laju pertumbuhan penduduk, antara lain jumlah penduduk per rumah tangga makin mengecil.

No comments:

Post a Comment