Saya ingin berbagi sedikit cerita tentang pengalaman pribadi saya dan ini terjadi hampir setiap hari dalm hidup saya. Kemacetan. Apa yang terlintas di benak Anda jika mendengar kata tersebut? Jujur, saya sangat tidak menyukai kemacetan. Setiap pagi dan sore ketika saya memulai dan mengakhiri aktifitas diluar rumah, pasti saya akan mendapati kemacetan di jalan raya yang semakin carut marut.
Dimanakah sekarang sudut dari ibukota Jakarta yang tidak tersentuh oleh kemacetan? Rasanya tidak ada. Meningkatnya volume kendaraan bermotor memenuhi jalanan ibukota. Sepeda motor adalah jagoannya. Alasan kepraktisan dan cepat sampai tujuan membuat semakin banyaknya peminat kendaraan yang satu ini ditambah lagi harga yang semakin terjangkau dan system kredit yang diberikan para pedagang motor (dealer).
Cobalah liat ke jalan raya ketika kendaraan sedang macet, semua rata-rata didominasi oleh sepeda motor. Para pengendara motor sekarang beda dengan pengendara motor beberapa tahun lalu. Pengendara motor sekarang banyak yang mengabaikan keselamatan dalam berkendara misalnya tidak memakai helm, melaju diatas kecepatan rata-rata dan menyalip kendaraan lain. Tak ayal banyaknya kecelakaan di jalanraya terjadi sebagian besar karena ulah segelintir pengendara motor yang tidak mematuhi tata tertib lalu lintas.
Namun bukan berarti semua penyebab kemacetan hanya motor. Mobil pribadi juga salah satu factor terjadinya kemacetan di ibukota ini. Kegengsian menggunakan kendaran umum sepertinya juga menjadi salah satu gaya hidup metropolis. Padahal dengan menggunakan kendaraan umum, kemacetan bisa ditekan hampir 50%. Apalagi tahun 2015 diprediksi jalanan di Jakarta tidak akan bergerak sama sekali jika volume kendaraan semakin banyak dan tidak dicari solusi dari sekarang. Oleh karena itu, batasilah pembelian kendaraan Anda dan gunakanlah kendaraan umum.
No comments:
Post a Comment